Kapolda Instruksikan Perketat Pengamanan pasca Bom Bunuh Diri di Astana Anyar Bandung

by -575 Views

Gorontalo – Pasca terjadinya Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, menginstruksikan jajaran Polres hingga Polsek untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.

Selain pengamanan markas, Kapolda Gorontalo juga memerintahkan untuk memperketat pintu masuk perbatasan Provinsi Gorontalo, dengan daerah lain seperti Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah.

“Saya sudah instruksikan kepada seluruh Kapolres untuk memperketat penjagaan Mako dan selalu waspada dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat,” kata Kapolda Gorontalo, Rabu (7/12).

Kapolda Helmy juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Pihaknya merasa prihatin atas insiden bom bunuh diri yang terjadi di Bandung, Rabu 7 Desember 2022 pada pagi hari tersebut.

“Saya mengimbau kepada masyarakat apabila di lingkungan tempat tinggalnya ada gerak-gerik seseorang ataupun sekelompok orang yang mencurigakan silakan segera laporkan ke pihak kepolisian,” imbau Helmy Santika.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu (7/12/2022) pagi.

Hingga saat ini ada 11 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Terdiri dari sembilan anggota kepolisian dan satu masyarakat yang mengalami luka-luka serta satu personel polisi meninggal dunia.

Pada kesempatan yang sama, Kapolri mengatakan bahwa terduga pelaku bom bunuh diri tersebut juga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, Jawa Barat.

Kapolri juga menyampaikan hasil penyelidikan sementara ditemukan adanya barang bukti bertuliskan penolakan terhadap pengesahan KUHP baru yang ditemukan dari barang bukti terduga pelaku.

No More Posts Available.

No more pages to load.