Gorontalo – Revolusi Industri 4.0 atau yang sering disebut dengan Cyber Physical System merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi Cyber.
Kemunculan revolusi ini membawa perubahan banyak hal diberbagai sektor, tak terkecuali pada sistim digitalisasi dalam rangka mewujudkan SDM Polri yang unggul sebagaimana terhimpun pada Road Map Program Kapolri di bidang organisasi.
Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, SIK mengatakan untuk meningkatkan SDM Polri pada zaman digital saat ini, sangatlah dibutuhkan kemampuan anggota Polri yang handal, cerdas, cermat, memiliki integritas yang tinggi serta paham setiap dinamika perkembangan yang terjadi dilingkungannya.
“Untuk mendapatkan personil Polri yang mumpuni dalam segala hal, tentunya melalui sistim perekrutan yang baik pula. Sehingganya untuk proses rekrutmen Polri saat ini mengusung prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis),” Ujar Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, SIK, saat pelaksanaan Pakta Integritas Penerimaan Terpadu Taruna/i Akpol dan Bintara Gel. II Tahun 2022 di aula Titinepo Polda Gorontalo beberapa waktu lalu.
Menurut jenderal bintang dua ini, dengan mengusung prinsip BETAH, Polri dalam hal ini adalah Polda Gorontalo mampu melahirkan tunas tunas muda aparat pelindung, pengayom, pelayan serta penegak hukum yang profesional.
“Revolusi industri 4.0 adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat kita hindari. Artificial Intelligence sudah mulai diaktifkan dan dioperasionalkan. Sehingga konsekuensi logisnya, bermunculan Reaction Civil Society (peradaban manusia) dengan cara yang modern pula,” ungkapnya.
Terkait penerimaan Polri tersebut, Wiyagus juga menghimbau baik kepada peserta maupun orang tua agar dapat menyesuaikan dengan teknologi yang saat ini di gunakan oleh Polri.
Ia mengungkapkan jika penerimaan Polri sekarang ini sudah serba canggih dengan menggunakan teknologi berbasis komputer.
“Kami juga menggunakan pihak eksternal untuk memantau proses Rekruitmen ini”, jelas Wiyagus.
Sehingganya baik peserta maupun orang tua harus dapat menerima setiap kegagalan, karena seluruh proses penilaian, sebagian besar di kendalikan oleh sistem yang berbasis teknologi tingkat tinggi.
“Kepada seluruh Casis, siapkan diri semaksimal mungkin. Kepada para orang tua, berikan kebebasan kepada anak untuk memilih, jangan pernah memaksakan kehendak. Sehingga dalam proses Rekruitmen akan menghasilkan kandidat-kandidat Polri yang sesuai dengan prosedur”, tutup Kapolda.